Pemandangan alam yang indah.
Kegiatan adat dan budaya Lamteuba - Meusifeut / Meurukon.
Air bersih langsung dari mata air.
Posbindu Lansia.
Posyandu Balita.
Pada awalnya, ada sebuah danau besar di kaki Gunung Seulawah Agam yang kemudian dibelah menjadi dua oleh ulama Aceh terkenal bernama Putromerehom. Bagian pertama dari danau tersebut dinamai Kuta Cot Puteng. Seiring berjalannya waktu, danau tersebut menjadi dangkal dan berubah menjadi daratan yang sekarang menjadi lokasi perkebunan masyarakat. Bagian lain dari danau tersebut, di sebelah barat yang belum mengering pada saat itu, dibuat menjadi sebuah sumur oleh ulama lain bersama Tuan Tak Hasan, yang dikenal asal kata dengan nama Lham Teubai. Danau tersebut kemudian mengering dan menjadi sebuah gampong yang dikenal sebagai Gampong Lamteuba Droe, dengan sumur Lham Teubai yang menjadi tempat pemandian kaum perempuan yang dikenal sebagai Mon Tuan Tak Hasan. Nama Lham Teubai dari waktu ke waktu berubah menjadi Lamteuba, dan Droe menunjukkan bahwa gampong tersebut termasuk dalam wilayah Kemukiman Lamteuba.